Tradisi Unik "Mapag Hujan" Kembali Digelar di Kecamatan Garut Kota
Garut – Warga Kecamatan Garut Kota kembali menggelar tradisi unik "Mapag Hujan", sebuah ritual adat yang sudah turun-temurun dilakukan untuk menyambut datangnya musim hujan. Acara yang berlangsung pada Minggu (10/3) ini dihadiri oleh tokoh adat, ulama, serta masyarakat setempat yang berbondong-bondong mengikuti prosesi dengan penuh khidmat.
Ritual Tradisional untuk Memohon Kesuburan
"Mapag Hujan" merupakan tradisi khas masyarakat Garut yang bertujuan untuk memohon keberkahan hujan agar membawa manfaat bagi pertanian dan kehidupan sehari-hari. Ritual ini biasanya digelar pada awal musim hujan, terutama ketika masyarakat mulai memasuki masa tanam.
Prosesi diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh adat, diikuti dengan arak-arakan membawa hasil bumi seperti padi, jagung, dan umbi-umbian sebagai simbol rasa syukur. Tak hanya itu, masyarakat juga melakukan siraman air suci dari sumber mata air yang dianggap keramat, sebagai perlambang turunnya hujan yang dinanti.
Antusiasme Warga Menjaga Tradisi
Salah satu tokoh masyarakat, H. Rahmat, menyatakan bahwa tradisi ini bukan sekadar ritual, tetapi juga menjadi momen kebersamaan bagi warga.
"Mapag Hujan adalah wujud syukur dan harapan kami agar hujan datang membawa berkah, bukan bencana. Ini juga mengajarkan generasi muda agar tidak melupakan warisan leluhur," ujarnya.
Acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni tradisional seperti tari jaipong, pencak silat, serta pertunjukan wayang golek yang menggambarkan cerita rakyat tentang keseimbangan alam.
Dukungan Pemerintah dalam Pelestarian Budaya
Pemerintah Kecamatan Garut Kota turut mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya lokal. Camat Garut Kota, Asep Nugraha, menyampaikan bahwa tradisi seperti ini memiliki nilai kearifan lokal yang harus terus dijaga.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini karena selain melestarikan budaya, juga menjadi daya tarik wisata bagi Garut. Semoga bisa terus diadakan setiap tahun," ungkapnya.
Dengan semakin tingginya kesadaran akan pentingnya menjaga budaya, diharapkan "Mapag Hujan" tetap menjadi bagian dari identitas masyarakat Garut dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.